Intani Nurul
Success is a journey, not a destination
Rabu, 03 Januari 2018
Kamis, 21 Desember 2017
Institut ibu profesional, tempat kuliah 'lagi'
Nikmati prosesnya dan kamu akan menuai hasilnya, mungkin itu kalimat yang tepat untuk mewakili perasaan saya sekarang.
IIP (institut ibu profesional) merupakan sebuah komunitas yang pertama kali saya mendengar kemudian saya merasa tertarik juga tertantang. Dari namanya saja sudah membuat terkesan dan ada banyak bayangan tergambar, seperti bayangan kuliah ‘lagi’..
Bergabung di Foundation
Saya tidak ingat pasti tanggal bergabung di wag foundation, yang jelas ada rasa lega karna berarti proses pendaftaran awal telah terlewati. Tidak seperti wag lain, wag foundation memiliki daya tarik tersendiri dengan berbagai aturan yang ada di dalamnya. Beberapa hal yang membuat saya salut antara lain: ada jam malam untuk stop chat, free handphone di hari minggu karna minggu adalah hari untuk keluarga dll. Ada beberapa diskusi yang saya ikuti disana, termasuk persiapan menghadapi proses panjang selama di iip. Antusias para ibu-ibu kadang membuat saya malu, terlebih ketika ada seorang ibu yang sudah memiliki anak lebih dari satu, bekerja di luar rumah dan mengurus rumah tangga namun tetap saja sempat meluangkan waktu untuk kuliah lagi di IIP. Semoga manfaat bergabung di IIP akan terus menjadi penyemangat bagi seluruh perempuan di Indonesia.
Perempuan-perempuan tangguh
Benar saja komunitas ini banyak diikuti oleh para perempuan hebat, baru saja proses pramatrikulasi ternyata saya sudah pernah hampir menyerah. Dalam ruangan baru wag pramatrikulasi saja saya sudah merasa ngos-ngosan, jumlah membernya saja 200 lebih dan semuanya dituntut aktif. Bayangkan saja wag dengan jumlah member segitu banyaknya dan semuanya memiliki antusiasme yang tinggi ramainya seperti apa. Belum lagi jam diskusi yang berbeda-beda jam dan tiba-tiba, rasanya ingin menyerah saja. Tapi lagi lagi saya malu, malu dengan niat awal bergabung, niat untuk terus mengupgrade ilmu dan menjadi bagian dari Perempuan-perempuan tangguh yang sudah lebih dahulu melewati semua proses di IIP.
Kamis, 02 Juli 2015
bocah-bocah di pinggir rel
2007 silam aku mulai mengenal mereka, sejak aku masih duduk di semester 2. Aku mulai di ajak untuk belajar bersama bocah kecil di pinggiran rel stasiun kereta api poncol, menyenangkan sekaligus ada rasa haru disana. Rumah-rumah yang mereka tinggali saja sangat kecil, hampir sama dengan kamar kosku saat itu. tapi itu bukan alasan, bukan halangan juga untuk mereka mendapat pendidikan. Seminggu 2 kali aku menyambangi mereka, aku datang bersama kak ulin anak semester 4. Kami belajar bersama, menuntun anak-anak untuk belajar membaca, bercerita, bernyanyi dan segala hal yang kami bisa.
Mei 2014, aku harus merelakan kenangan di tempat itu hilang. Mereka terpaksa pindah karena tanah yang mereka tempati ilegal, tempat yang mereka tinggali adalah milik PT KAI. Sehingga mau tidak mau mereka harus pindah dengan uang ganti rugi yang sangat minim. sekarang mereka tinggal di tempat yang berbeda, saling terpisah satu sama lain.
ada banya kenangan yang tertinggal disana, tempat itu adalah tempat dimana kadang aku mencari ketenangan, mengalihkan masalah; hanya disana aku merasa bisa menjadi diri sendiri, leluasa bermain sepeda kesana kemari, bermain layang-layang dan bernostalgia dengan masa kecil. Mendengar mereka bercerita, mengeluh dan 'pamer' dengan hal baru yang mereka miliki adalah kebahagiaan tersendiri. aku masih sangat ingat mereka memberikan gambar yang mereka buat sendiri untukku, lalu mendadak ingin menunjukkan dance hasil karya mereka sendiri.
sekarang hanya bisa mengingat cerita mereka, meskipun jauh setidaknya mereka pernah ada di sela-sela cerita hidupku.
ada banya kenangan yang tertinggal disana, tempat itu adalah tempat dimana kadang aku mencari ketenangan, mengalihkan masalah; hanya disana aku merasa bisa menjadi diri sendiri, leluasa bermain sepeda kesana kemari, bermain layang-layang dan bernostalgia dengan masa kecil. Mendengar mereka bercerita, mengeluh dan 'pamer' dengan hal baru yang mereka miliki adalah kebahagiaan tersendiri. aku masih sangat ingat mereka memberikan gambar yang mereka buat sendiri untukku, lalu mendadak ingin menunjukkan dance hasil karya mereka sendiri.
sekarang hanya bisa mengingat cerita mereka, meskipun jauh setidaknya mereka pernah ada di sela-sela cerita hidupku.
Sabtu, 27 Juni 2015
perempuan jangan kalah dengan mulut manis lelaki
Entahlah, sampai detik ini saya masih merasa tidak terima ketika ada perempuan yang disakiti. Barang kali pekerjaan saya sedikit banyak telah menyumbang kemuakan, ketakutan, dan kehati-hatian pada laki-laki.
Saya terus-terusan berpikir tentang cerita seorang perempuan yang merasa sangat kecewa karena pasangannya berselingkuh, dan perselingkuhan itu bukan kali pertama di lakukan. Justru kali ini pasangannya mengungkapkan cinta pada sahabat dekatnya sendiri, dengan berbagai kegelisahan dan kegalauan ia dengan sangat yakin ingin mengakhiri hubungannya. Walaupun yang di jalani juga hubungan yang tidak jelas, pacar bukan, tunangan juga bukan meskipun kedekatan mereka sudah lebih dari sekedar teman. Dulu mereka memang pacaran, tapi di kasus perselingkuhan pertama mereka putus. Karna terang-terangan si laki-laki memilih perempuan lain ketimbang dirinya, beberapa waktu berlalu mereka balikan lagi. Mulai dekat kembali meskipun tak ada kejelasan komitmen, jalan apa adanya. Tampilan luar nampak bahwa si perempuan yang ngebet banget, publikpun banyak yang berasumsi demikian karena si lelaki sangat menjaga image-seolah tak butuh dan hubungannya dengan si perempuan biasa saja. Ketika si perempuan mempertanyakan kejelasan hubungan si lelaki cuek saja, nampak seperti tidak begitu nyaman selalu di kejar dengan pertanyaan begitu. Namun ketika si perempuan mulai dekat dengan orang lain si lelaki seolah tidak terima lalu memberikan perhatian lebih. Benar-benar egois tingkat tinggi
Kembali pada kasus perselingkuhan yang diulang, setelah galau, sakit hati, frustasi dan ingin mengakhiri hubungan. Pun setelah di yakinkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang di harapkan tidak membuat perempuan luluh kembali, akhirnya hubungan mereka merenggang. Akan tetapi hal tersebut tidak berjalan lama, beberapa waktu paska galau akut yang dialami si perempuan, rasa enggan untuk menjalin hubungan lagi gugur. Ini kemudian menjadi pelajaran berharga, bahwa sakit hati dan kesedihan seorang perempuan selalu bisa dikalahkan dengan mulut manis lelaki.
Kemudian muncul pertanyaan besar di benak saya, apakah hati perempuan terlalu baik sehingga mereka mudah di butakan dengan dusta yang diulang? Apakah sikat perempuan yang terlalu baik itu kemudian membuat mereka menjadi terlalu bodoh untuk melihat kenyataan? Penyataan yang sering di pakaipun adalah sebuah pengharapan agar pasangannya suatu saat akan berubah, mencintainya kembali. Pertanyaannya, Bagaimana jika dalam kurun waktu yang lama ternyata pasangan tidak berubah dan melakukan perselingkuhan lagi? Masih akan tetap berharap berubah dan bertahan? Cinta memang sulit di hilangkan tapi tidak berarti cinta tidak bisa rasional. Cinta itu tidak sepihak dan tidak menyakiti,
Kekerasan yang sudah berpola dan terulang, besar kemungkinan untuk terjadi lagi. Lalu apakah kamu rela diri dan perasaanmu dikorbankan lagi suatu saat nanti? Saya masih mempercayai bahwa tidak semua laki-laki begitu, itu juga kemudian yang menjadi penguat; jangan bertahan dengan lelaki yang tidak tegas dan punya riwayat menjadi pelaku kekerasan baik fisik, psikis maupun seksual. Mending sakit hati sekarang daripada harus menanggung penderitaan yang berkepanjangan
Saya terus-terusan berpikir tentang cerita seorang perempuan yang merasa sangat kecewa karena pasangannya berselingkuh, dan perselingkuhan itu bukan kali pertama di lakukan. Justru kali ini pasangannya mengungkapkan cinta pada sahabat dekatnya sendiri, dengan berbagai kegelisahan dan kegalauan ia dengan sangat yakin ingin mengakhiri hubungannya. Walaupun yang di jalani juga hubungan yang tidak jelas, pacar bukan, tunangan juga bukan meskipun kedekatan mereka sudah lebih dari sekedar teman. Dulu mereka memang pacaran, tapi di kasus perselingkuhan pertama mereka putus. Karna terang-terangan si laki-laki memilih perempuan lain ketimbang dirinya, beberapa waktu berlalu mereka balikan lagi. Mulai dekat kembali meskipun tak ada kejelasan komitmen, jalan apa adanya. Tampilan luar nampak bahwa si perempuan yang ngebet banget, publikpun banyak yang berasumsi demikian karena si lelaki sangat menjaga image-seolah tak butuh dan hubungannya dengan si perempuan biasa saja. Ketika si perempuan mempertanyakan kejelasan hubungan si lelaki cuek saja, nampak seperti tidak begitu nyaman selalu di kejar dengan pertanyaan begitu. Namun ketika si perempuan mulai dekat dengan orang lain si lelaki seolah tidak terima lalu memberikan perhatian lebih. Benar-benar egois tingkat tinggi
Kembali pada kasus perselingkuhan yang diulang, setelah galau, sakit hati, frustasi dan ingin mengakhiri hubungan. Pun setelah di yakinkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang di harapkan tidak membuat perempuan luluh kembali, akhirnya hubungan mereka merenggang. Akan tetapi hal tersebut tidak berjalan lama, beberapa waktu paska galau akut yang dialami si perempuan, rasa enggan untuk menjalin hubungan lagi gugur. Ini kemudian menjadi pelajaran berharga, bahwa sakit hati dan kesedihan seorang perempuan selalu bisa dikalahkan dengan mulut manis lelaki.
Kemudian muncul pertanyaan besar di benak saya, apakah hati perempuan terlalu baik sehingga mereka mudah di butakan dengan dusta yang diulang? Apakah sikat perempuan yang terlalu baik itu kemudian membuat mereka menjadi terlalu bodoh untuk melihat kenyataan? Penyataan yang sering di pakaipun adalah sebuah pengharapan agar pasangannya suatu saat akan berubah, mencintainya kembali. Pertanyaannya, Bagaimana jika dalam kurun waktu yang lama ternyata pasangan tidak berubah dan melakukan perselingkuhan lagi? Masih akan tetap berharap berubah dan bertahan? Cinta memang sulit di hilangkan tapi tidak berarti cinta tidak bisa rasional. Cinta itu tidak sepihak dan tidak menyakiti,
Kekerasan yang sudah berpola dan terulang, besar kemungkinan untuk terjadi lagi. Lalu apakah kamu rela diri dan perasaanmu dikorbankan lagi suatu saat nanti? Saya masih mempercayai bahwa tidak semua laki-laki begitu, itu juga kemudian yang menjadi penguat; jangan bertahan dengan lelaki yang tidak tegas dan punya riwayat menjadi pelaku kekerasan baik fisik, psikis maupun seksual. Mending sakit hati sekarang daripada harus menanggung penderitaan yang berkepanjangan
Selasa, 29 April 2014
Pendakian Lawu
Pendakian gunung lawu di mulai, pendakian yang super seru dengan 14 tim pendaki. rombongan mulai berkumpul hari jum'at jam 8 pagi di pandana merdeka, tepatnya tanggal 18 April 2014. Rombongan mulai berangkat ke tawang mangu, solo Jawa tengah. di tengah-tengah perjalanan kami berhenti, mencari tempat yang nyaman buat sekedar mengisi perut. maklum waktu kumpul terlalu pagi, akhirnya nggak sempet sarapan dulu. Menu sarapan yang sudah di sediakan kami santap di pinggir jalan, di bawah pohon yang rindang, sudah di daerah solo cuma tepatnya dimana aku agak lupa sepertinya di karang anyar. Lontong opor yang cukup mengganjal perut dan menghilangkan lesu. Lanjut perjalanan..
kira-kira pukul 14.06 kami mulai pendakian, pasukan panpala masih gegap gempita sambil berhenti sejenak di tempat yang lebih tenang sembari berdoa semoga pendakian lancar dan tanpa halangan apa-apa.
Selasa, 11 Juni 2013
Teori-teori Memori dan Memori Jangka Panjang
sedangkan kita mengenal LTM (Long Term Memory) yakni kemampuan kita memahami masalalu dan menggunakan informasi kemudian mengolahnya ke masa kini
• Kapasitas LTM
• Informasi yang di tampung di LTM tidak bisa dibayangkan berapa kapasitasnya dalam otak kita.
Contoh:
•Siapa nama guru idola anda saat anda masih SD, SMP dan SMA?
Kapasitas teoritik ttg kepakaran
Durasi LTM
Bahrick dan Wittlinger (1997) meneliti durasi LTM, dalam buku hal 185 mereka menggunakan rentang waktu 3,3 bulan- 48 tahun.
•Mari kita mencoba mengingat nama-nama teman kita semasa SMP
•Ada berapa jumlah teman sekelas kamu saat kamu duduk di kelas 1 SMP?
•Dan berapa persen kamu bisa mengingat nama-nama mereka dengan tepat.
•Sejak kapan kita mulai mengenali huruf dan bisa menggunakannya sampai sekarang.
•Contoh: kita bisa mulai mengeja kata ibu yang terdiri dari huruf I-B dan U
•Dan memori kita ternyata mampu menyimpannya sangat sangat lama VLTM)
VLTM dan Psikologi Kognitif
•Ada berapa banyak informasi dari buku ini yang akan bertahan di LTM anda?
•Kita akan melakukan recalling (‘mengingat kembali’ apa yang sudah kita pelajari)
•Conway dkk (1991) melakukan penelitian untuk mendapatkan jawaban tersebut
•Di hal. 189 peneliti meminta partisipan untuk mengingat nama dan konsep yang pernah dipelajari di buku ini, tes terdiri dari uji memori terhadap nama peneliti dan nama-nama konsep
Hasilnya
•Di gambar 6.3
•Retensi nama menunjukkan penurunan yg sedikit lebih cepat dibanding pengingatan (recall) dan rekognisi konsep (A)
•Ada penurunan awal yang jauh lebih tajam dalam recall nama dan konsep (B)
•Kemudian kita mengerti bahwa belajar itu memberikan dampak positif (mengurangi kepikunan ‘kata pak Johanes’)
Kesimpulannya;
•Orang cenderung melupakan nama dengan cepat pada awalnya namun kemudian ingatan tersebut cenderung stabil.
Memori Otobiografis
•Memori yang dimiliki seseorang tentang masa lalunya
•Fokus memori otobiografis adalah dirikita sendiri
•Pakar mengenai memori otobiografis anda adalah anda sendiri, karena tidak ada orang lain yang mengetahui hidup anda sebaik anda sendiri
•Memiliki keakuratan tinggi
Pada umumnya memori ini berisi informasi terkait emosi, deskripsi diri, peristiwa-peristiwa khusus dan sejarah kehidupan seseorang.
•LTM kita tidak merekam informasi secara ‘liar’ namun sangat selektif.
•Memori kita bukan loteng atau gudang yang bisa menampung semua barang, tapi memori kita semacam menyimpanan selektif yang berisi memori-memori yang penting, aneh, berkesan atau mungkin yang menyakitkan sekalipun.
•Contoh: Tolong ceritakan pengalaman yang menurut anda sangat berkesan semasa kecil!
Penyimpanan LTM
•Gagasan Hebb;
•Informasi dari STM akan dikirim ke LTM apabila diulang-ulang
•Jika informasi di kombinasikan dengan memori lain yang bermakna, terjadilah memorabilitas (kemudahan memori untuk diingat)
•Contohnya adalah pengalaman yang menyenangkan, yang melibatkan ego atau bahkan yang membuat kita trauma. Dan memori tersebut bertahan lebih lama daripada memori mengenai kuliah yang rumit?
Contoh
Pertama kali saya menstruasi itu waktu SMP,orang pertama saat itu yang saya beritahu adalah kakak saya. Saya sedikit shok saat itu,
Setiap kali saya lewat di daerah Tugu teman saya selalu tiba-tiba tersenyum sendiri sambil bercerita bahwa dia pernah dikejar-kejar anjing disana, dan hal itu selalu diceritakan berkali-kali sampai akhirnya sayapun menjadi ingat dia saat lewat di tempat itu
Ketika saya SMP saya mulai tertarik pada seorang, saya mulai memperhatikan setiap gerak gerik dia. Hal yang paling menyenangkan adalah ketika dia tiba-tiba menatap kemudian tersenyum – seperti ada banyak bunga sakura bertebaran dimana-mana sampai pada akhirnya dia lulus dan saya kehilangan jejaknya.
Penyandian
•Dalam LTM, informasi disandikan (codes) secara akustik, visual dan semantik agar dapat diilustrasikan dengan mudah.
•Kita pernah mengalami kondisi Tip of Tongue (TOT; diujung lidah) - (Brown,1991,Schwartz, 1999) <mengingat sejumlah aspek dari item tertentu namun melupakan identitas utama item yang bersangkutan)
•Contoh;
•Kadang ketika kita sedang bernyanyi dengan asyik dan teman kita bertanya apa judul lagu yang sedang dinyanyikan atau siapa penyanyinya, kadang kita mendadak lupa namun masih bisa mengingat-ingat identitas penyanyi tersebut.
•Atau ketika saya mencoba mengingat-ingat nama makanan yang pernah saya cicipi tempo hari, terbuat dari ketela tapi diracik dg sangat istimewa, manis dan pada saat itu saya membelinya di toko dekat UGM, namanya itu.. Emmm apa ya?
Level Pemrosesan
•Penelitian Craik dan lockhart (1972)
•Informasi yang diterima indra harus menjalani serangkaian analisis yg diawali dengan analisis sensorik dangkal kemudian dilanjutkan dg analisis yg semakin dalam, rumit, abstrak dan bersifat semantik.
•Sebuah item yg diproses secara mendalam cenderung lbh resisten thdp kelupaan dibandingkan item yang diproses pada level yg dangkal
Contoh
Saat membaca sekilas dan membaca dengan memahami inti atau arti dari kalimat yang kita baca.
•Membaca sekilas (pemrosesan dangkal)
•Membaca sambil memahami (pemrosesan dalam)
Tahap pemrosesan memori terbagi menjadi tiga, yaitu:
•Encoding
•Storage
•Retrieval
•Encoding (pemrosesan)
Encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam
bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat Memori organisme. Proses pengubahan informasi ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu:
•Sengaja
•Tidak Sengaja
•Storage (menyimpan)
Proses storage ini disebut juga dengan retensi yaitu proses mengendapkan informasi yang diterimanya dalam suatu tempat tertentu.
•Penyimpanan ini sudah sekaligus mencakup kategorisasi informasi sehingga tempat informasi disimpan sesuai dengan kategorinya.
•Setiap informasi yang diterima akan meninggalkan jejak-jejak didalam storage memori manusia, dan jejak ini akan disimpan sementara dalam ingatan. Dan pada waktu tertentu dapat ditimbulkan kembali, jejak-jejak tersebut dinamakan memory traces.
•Jejak tersebut memungkinkan seseorang untuk mengingat apa informasi yang pernah ia terima, namun tidak semua jejak memori itu akan tetap ada di dalam penyimpanan dengan baik. Jejak tersebut dapat hilang dan mengakibatkan kelupaan.
•Proses retrieval
Pemulihan kembali atau mengingat kembali apa yang telah disimpan sebelumnya.
Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan
•Hilgard (1975) menyebutkan 3 jenis proses mengingat, yaitu :
• Recall : proses mengingat kembali informasi yg dipelajari di masa lalu tanpa petunjuk yg dihadapkan. Contoh: mengingat nama seseorang tanpa kehadiran orang yg bersangkutan.
•Recognition : proses mengenal kembali informasi yang sudah dipelajari melalui suatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contohnya mengingat nama seseorang saat ia berjumpa dengan orang yang bersangkutan.
•Redintegrative : proses mengingat dgn menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu
konsep atau cerita yang cukup kompleks.
•Efek Referensi Diri
•Roger, Kuiper dan Kirker (1977);
•Self Reference adalah sebuah faktor yang kuat
Apakah baru-baru ini kamu merasa sakit hati terhadap seseorang yang mengataimu dengan tidak sopan? Misal; dia bilang kalau anda gendut dan jerawatan.. Hal itu membuat anda merenung, frustasi dan sakit hati, dan ternyata kata-kata tentang diri anda itu tersimpan kuat di dalam memori anda
Kesimpulannya: kita lebih mudah mengorganisir informasi2 yg mengacu pada diri kita sendiri dibandingkan mengorganisir informasi yang ‘biasa’
•Skema dan Intisari
Coba ceritakan kisah tentang maling kundang.
Bagaimana memori di konstruksi
•Penghilangan (omission)
sejumlah informasi yg spesifik akan hilang
•Rasionalisasi
sejumlah informasi ditambahkan utk memperjelas bagian memori yg tdk logis
•Tema yang dominan
sejumlah tema tampaknya diingat dg kuat dan detail2 disesuaikan dg tema yg dominan
•Transformasi informasi
kata-kata yg tidak familiar diubah ke kata-kata yang lebih familiar
•Transformasi urutan (Sequence) cerita
sejumlah peristiwa ‘diputarbalikkan’ terjadi lebih awal dari seharusnya/justru malah lbh lambat
•Sikap (Attitude) partisipan
sikap partisipan mempengaruhi tingkat rekoleksi memori (perhatian partisipan mendengarkan cerita misalnya)
•Jenis-jenis Memori
Memori Eksplisit dan Implisit
•Memori Eksplisit/ deklaratif adalah memori yang masyarakat umum anggap sebagai “memori”/ingatan.
•Memori deklaratif/eksplisit dibagi lagi menjadi dua, yaitu memori episodik dan memori semantik.
•Memori non deklaratif/implisit/prosedural
berisikan antara lain kemahiran, kategori, priming, hubungan dasar dan keterbiasaan
(classical conditioning)
•Memori Episodik
Suatu ‘sistem memori neurokognitif yang memungkinkan seseorang mengingat peristiwa- peristiwa pada masa lalunya. (pengalaman-pengalaman khusus)
Memori ini sangat rentan terhadap perubahan dan kelupaan (seperti orang dan tempat) Contoh: Kemaren saya membeli makanan disebuah warung makan, dan penjualnya jutek. Saya malas datang lagi kesana…
•Memori Semantik
Memori mengenai kata, konsep, peraturan, ide-ide abstrak;
Contoh: Pada pertemuan kedua ibu Lusi mengingatkan pada peraturan yang ditulis di depan ruang kelas, setelah itu kami selalu ingat kalau tidak baik makan di dalam kelas
Menurut Tulving, Memori dapat dilihat sebagai suatu hirarki yg terdiri dari 3 sistem memori :
•Memori Prosedural: Memori mengenai bagaimana caranya melakukan sesuatu, misalnya Memori mengenai bagaimana caranya mengupas pisang lalu memakannya
•Memori Semantik: Memori mengenai fakta-fakta,
misalnya Memori mengenai ibukota-ibukota Negara.
•Memori Episodik: Memori mengenai peristiwaperistiwa
yang pernah dialami secara pribadi oleh individu di masa yang lalu. Misalnya Memori mengenai pengalaman masa kecil seseorang.
Kesimpulan
•Kapasitas LTM tidak terbatas dan durasinya tanpa akhir.
•Belajar adalah salah satu cara untuk membuat memori kita kuat, dan memiliki memori yang kuat memberikan dampak positif utk kehidupan kita
•Pengalaman-pengalaman yg berkesan (entah baik/buruk) akan tersimpan lebih lama di memori kita
- Prinsip penyandian Mnemonic menggunakan chunking terhadap informasi2 baru untuk memperbesar kapasitas penyimpanan
- Prinsip struktur pengambilan informasi
- Prinsip Percepatan Latihan akan meningkatkan percepatan pakar dalam mengenali dan menyandikan pola
Durasi LTM
Bahrick dan Wittlinger (1997) meneliti durasi LTM, dalam buku hal 185 mereka menggunakan rentang waktu 3,3 bulan- 48 tahun.
•Mari kita mencoba mengingat nama-nama teman kita semasa SMP
•Ada berapa jumlah teman sekelas kamu saat kamu duduk di kelas 1 SMP?
•Dan berapa persen kamu bisa mengingat nama-nama mereka dengan tepat.
•Sejak kapan kita mulai mengenali huruf dan bisa menggunakannya sampai sekarang.
•Contoh: kita bisa mulai mengeja kata ibu yang terdiri dari huruf I-B dan U
•Dan memori kita ternyata mampu menyimpannya sangat sangat lama VLTM)
VLTM dan Psikologi Kognitif
•Ada berapa banyak informasi dari buku ini yang akan bertahan di LTM anda?
•Kita akan melakukan recalling (‘mengingat kembali’ apa yang sudah kita pelajari)
•Conway dkk (1991) melakukan penelitian untuk mendapatkan jawaban tersebut
•Di hal. 189 peneliti meminta partisipan untuk mengingat nama dan konsep yang pernah dipelajari di buku ini, tes terdiri dari uji memori terhadap nama peneliti dan nama-nama konsep
Hasilnya
•Di gambar 6.3
•Retensi nama menunjukkan penurunan yg sedikit lebih cepat dibanding pengingatan (recall) dan rekognisi konsep (A)
•Ada penurunan awal yang jauh lebih tajam dalam recall nama dan konsep (B)
•Kemudian kita mengerti bahwa belajar itu memberikan dampak positif (mengurangi kepikunan ‘kata pak Johanes’)
Kesimpulannya;
•Orang cenderung melupakan nama dengan cepat pada awalnya namun kemudian ingatan tersebut cenderung stabil.
Memori Otobiografis
•Memori yang dimiliki seseorang tentang masa lalunya
•Fokus memori otobiografis adalah dirikita sendiri
•Pakar mengenai memori otobiografis anda adalah anda sendiri, karena tidak ada orang lain yang mengetahui hidup anda sebaik anda sendiri
•Memiliki keakuratan tinggi
Pada umumnya memori ini berisi informasi terkait emosi, deskripsi diri, peristiwa-peristiwa khusus dan sejarah kehidupan seseorang.
•LTM kita tidak merekam informasi secara ‘liar’ namun sangat selektif.
•Memori kita bukan loteng atau gudang yang bisa menampung semua barang, tapi memori kita semacam menyimpanan selektif yang berisi memori-memori yang penting, aneh, berkesan atau mungkin yang menyakitkan sekalipun.
•Contoh: Tolong ceritakan pengalaman yang menurut anda sangat berkesan semasa kecil!
Penyimpanan LTM
•Gagasan Hebb;
•Informasi dari STM akan dikirim ke LTM apabila diulang-ulang
•Jika informasi di kombinasikan dengan memori lain yang bermakna, terjadilah memorabilitas (kemudahan memori untuk diingat)
•Contohnya adalah pengalaman yang menyenangkan, yang melibatkan ego atau bahkan yang membuat kita trauma. Dan memori tersebut bertahan lebih lama daripada memori mengenai kuliah yang rumit?
Contoh
Pertama kali saya menstruasi itu waktu SMP,orang pertama saat itu yang saya beritahu adalah kakak saya. Saya sedikit shok saat itu,
Setiap kali saya lewat di daerah Tugu teman saya selalu tiba-tiba tersenyum sendiri sambil bercerita bahwa dia pernah dikejar-kejar anjing disana, dan hal itu selalu diceritakan berkali-kali sampai akhirnya sayapun menjadi ingat dia saat lewat di tempat itu
Ketika saya SMP saya mulai tertarik pada seorang, saya mulai memperhatikan setiap gerak gerik dia. Hal yang paling menyenangkan adalah ketika dia tiba-tiba menatap kemudian tersenyum – seperti ada banyak bunga sakura bertebaran dimana-mana sampai pada akhirnya dia lulus dan saya kehilangan jejaknya.
Penyandian
•Dalam LTM, informasi disandikan (codes) secara akustik, visual dan semantik agar dapat diilustrasikan dengan mudah.
•Kita pernah mengalami kondisi Tip of Tongue (TOT; diujung lidah) - (Brown,1991,Schwartz, 1999) <mengingat sejumlah aspek dari item tertentu namun melupakan identitas utama item yang bersangkutan)
•Contoh;
•Kadang ketika kita sedang bernyanyi dengan asyik dan teman kita bertanya apa judul lagu yang sedang dinyanyikan atau siapa penyanyinya, kadang kita mendadak lupa namun masih bisa mengingat-ingat identitas penyanyi tersebut.
•Atau ketika saya mencoba mengingat-ingat nama makanan yang pernah saya cicipi tempo hari, terbuat dari ketela tapi diracik dg sangat istimewa, manis dan pada saat itu saya membelinya di toko dekat UGM, namanya itu.. Emmm apa ya?
Level Pemrosesan
•Penelitian Craik dan lockhart (1972)
•Informasi yang diterima indra harus menjalani serangkaian analisis yg diawali dengan analisis sensorik dangkal kemudian dilanjutkan dg analisis yg semakin dalam, rumit, abstrak dan bersifat semantik.
•Sebuah item yg diproses secara mendalam cenderung lbh resisten thdp kelupaan dibandingkan item yang diproses pada level yg dangkal
Contoh
Saat membaca sekilas dan membaca dengan memahami inti atau arti dari kalimat yang kita baca.
•Membaca sekilas (pemrosesan dangkal)
•Membaca sambil memahami (pemrosesan dalam)
Tahap pemrosesan memori terbagi menjadi tiga, yaitu:
•Encoding
•Storage
•Retrieval
•Encoding (pemrosesan)
Encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam
bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat Memori organisme. Proses pengubahan informasi ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu:
•Sengaja
•Tidak Sengaja
•Storage (menyimpan)
Proses storage ini disebut juga dengan retensi yaitu proses mengendapkan informasi yang diterimanya dalam suatu tempat tertentu.
•Penyimpanan ini sudah sekaligus mencakup kategorisasi informasi sehingga tempat informasi disimpan sesuai dengan kategorinya.
•Setiap informasi yang diterima akan meninggalkan jejak-jejak didalam storage memori manusia, dan jejak ini akan disimpan sementara dalam ingatan. Dan pada waktu tertentu dapat ditimbulkan kembali, jejak-jejak tersebut dinamakan memory traces.
•Jejak tersebut memungkinkan seseorang untuk mengingat apa informasi yang pernah ia terima, namun tidak semua jejak memori itu akan tetap ada di dalam penyimpanan dengan baik. Jejak tersebut dapat hilang dan mengakibatkan kelupaan.
•Proses retrieval
Pemulihan kembali atau mengingat kembali apa yang telah disimpan sebelumnya.
Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan
•Hilgard (1975) menyebutkan 3 jenis proses mengingat, yaitu :
• Recall : proses mengingat kembali informasi yg dipelajari di masa lalu tanpa petunjuk yg dihadapkan. Contoh: mengingat nama seseorang tanpa kehadiran orang yg bersangkutan.
•Recognition : proses mengenal kembali informasi yang sudah dipelajari melalui suatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contohnya mengingat nama seseorang saat ia berjumpa dengan orang yang bersangkutan.
•Redintegrative : proses mengingat dgn menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu
konsep atau cerita yang cukup kompleks.
•Efek Referensi Diri
•Roger, Kuiper dan Kirker (1977);
•Self Reference adalah sebuah faktor yang kuat
Apakah baru-baru ini kamu merasa sakit hati terhadap seseorang yang mengataimu dengan tidak sopan? Misal; dia bilang kalau anda gendut dan jerawatan.. Hal itu membuat anda merenung, frustasi dan sakit hati, dan ternyata kata-kata tentang diri anda itu tersimpan kuat di dalam memori anda
Kesimpulannya: kita lebih mudah mengorganisir informasi2 yg mengacu pada diri kita sendiri dibandingkan mengorganisir informasi yang ‘biasa’
•Skema dan Intisari
Coba ceritakan kisah tentang maling kundang.
Bagaimana memori di konstruksi
•Penghilangan (omission)
sejumlah informasi yg spesifik akan hilang
•Rasionalisasi
sejumlah informasi ditambahkan utk memperjelas bagian memori yg tdk logis
•Tema yang dominan
sejumlah tema tampaknya diingat dg kuat dan detail2 disesuaikan dg tema yg dominan
•Transformasi informasi
kata-kata yg tidak familiar diubah ke kata-kata yang lebih familiar
•Transformasi urutan (Sequence) cerita
sejumlah peristiwa ‘diputarbalikkan’ terjadi lebih awal dari seharusnya/justru malah lbh lambat
•Sikap (Attitude) partisipan
sikap partisipan mempengaruhi tingkat rekoleksi memori (perhatian partisipan mendengarkan cerita misalnya)
•Jenis-jenis Memori
Memori Eksplisit dan Implisit
•Memori Eksplisit/ deklaratif adalah memori yang masyarakat umum anggap sebagai “memori”/ingatan.
•Memori deklaratif/eksplisit dibagi lagi menjadi dua, yaitu memori episodik dan memori semantik.
•Memori non deklaratif/implisit/prosedural
berisikan antara lain kemahiran, kategori, priming, hubungan dasar dan keterbiasaan
(classical conditioning)
•Memori Episodik
Suatu ‘sistem memori neurokognitif yang memungkinkan seseorang mengingat peristiwa- peristiwa pada masa lalunya. (pengalaman-pengalaman khusus)
Memori ini sangat rentan terhadap perubahan dan kelupaan (seperti orang dan tempat) Contoh: Kemaren saya membeli makanan disebuah warung makan, dan penjualnya jutek. Saya malas datang lagi kesana…
•Memori Semantik
Memori mengenai kata, konsep, peraturan, ide-ide abstrak;
Contoh: Pada pertemuan kedua ibu Lusi mengingatkan pada peraturan yang ditulis di depan ruang kelas, setelah itu kami selalu ingat kalau tidak baik makan di dalam kelas
Menurut Tulving, Memori dapat dilihat sebagai suatu hirarki yg terdiri dari 3 sistem memori :
•Memori Prosedural: Memori mengenai bagaimana caranya melakukan sesuatu, misalnya Memori mengenai bagaimana caranya mengupas pisang lalu memakannya
•Memori Semantik: Memori mengenai fakta-fakta,
misalnya Memori mengenai ibukota-ibukota Negara.
•Memori Episodik: Memori mengenai peristiwaperistiwa
yang pernah dialami secara pribadi oleh individu di masa yang lalu. Misalnya Memori mengenai pengalaman masa kecil seseorang.
Kesimpulan
•Kapasitas LTM tidak terbatas dan durasinya tanpa akhir.
•Belajar adalah salah satu cara untuk membuat memori kita kuat, dan memiliki memori yang kuat memberikan dampak positif utk kehidupan kita
•Pengalaman-pengalaman yg berkesan (entah baik/buruk) akan tersimpan lebih lama di memori kita
Senin, 20 Mei 2013
SKIZOFRENIA PARANOID
oleh: Nurul Intani dan Natalia Dewi Pratiwi
Kasus dalam film pendek yang diputar merupakan salah satu jenis gejala Skizofrenia Paranoid dimana subjek selalu merasa takut dan terancam, sejak kecil dia merasa tidak diharapkan oleh ibunya, tidak didukung dan dibatasi untuk berkarya. Gelisah (merasa dibisiki untuk bunuh diri) dan sering berteriak dengan alasan yang irasional. Di akhir cerita subjek menjelaskan sedikit hal yang ia harapkan, yakni ia butuh teman dan butuh pengertian.
B. Definisi
Gangguan psikotik yang merusak yang dapat melibatkan gangguan yang khas dalam berpikir (delusi), persepsi (halusinasi), pembicaraan, emosi dan perilaku. Keyakinan irasional tentang dirinya atau isi pikiran yang menunjukkan kecurigaan tanpa sebab yang jelas, seperti bahwa orang lain bermaksud buruk atau bermaksud mencelakainya (Raboch, 2007)
C. Tipe-tipe Skizofrenia
Berdasarkan PPDGJ (Pedoman Penggolongan Diagnosa Gangguan Kejiwaan), tipe-tipe Skizofrenia dibagi menjadi sebagai berikut :
F 20.0 Skizofrenia Paranoid
F 20.1 Skizofrenia Hebefrenik
F 20.2 Skizofrenia Katatonik
F 20.3 Skizofrenia tak terinci
F 20.4 Depresi Pasca Skizifrenia
F 20.5 Skizofrenia Residual
F 20.6 Skizofrenia Simpleks
D. Skizofrenia Paranoid
Orang penderita Skizofrenia di Indonesia saat ini disebut dengan ODS (Orang Dengan Skizofrenia) oleh Asosiasi orang peduli Skizofren. Untuk seterusnya, penulis akan menyebut dengan ODS dalam topic bahasan Skizofrenia Paranoid ini.
Tipe ini ditandai dengan munculnya pikiran-pikiran tentang adanya persekongkolan atau sentimen negatif orang lain yang merupakan ancaman bagi dirinya, terlihat begitu nyata dan mencolok meski sebenarnya itu hanya skenario yang berlangsung di dalam pikirannya sendiri. Ditambah pula halusinasi pendengaran dimana ODS mendengar suara-suara yang tak didengar oleh orang lain.
Secara umum tipe ini terlihat paling ‘normal’ dibanding tipe-tipe lainnya, terutama kalau yang bersangkutan mampu mengendalikan diri. ODS paranoid mampu bekerja dan bersosialisasi secara wajar. Perilaku yang muncul ke permukaan sangat tergantung pada muatan delusi/halusinasi dalam pikirannya, ODS yang meyakini adanya persekongkolan jahat akan cenderung gampang tersinggung atau marah. Kondisi tak nyaman kerapkali merupakan pemicu rangkaian gejala lainnya (Widyowati, 2013)
E. Gejala-gejala Skizofrenia Paranoid
Gejala positif
a. Delusi atau waham : Suatu keyakinan yang tidak rasional (tidak masuk akal). Meskipun telah dibuktikan secara objektif bahwa keyakinannya itu tidak rasional, namun penderita tetap meyakini kebenarannya.
ODS ini meyakini bahwa ayahnya adalah orang yang jahat
b. Halusinasi : Pengalaman panca indera tanpa ada rangsangan (stimulus). Misalnya penderita mendengar suara-suara/ bisikan-bisikan di telinganya padahal tidak ada sumber dari suara/ bisikan itu.
ODS ini merasakan bahwa di kamarnya terdapat seseorang yang selalu membisikkan sesuatu yang negatif tentang dirinya
c. Gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir, emosinya meluap-luap
ODS ini sering berteriak dengan alasan yang irasional
d. Pikirannya penuh dengan kecurigaan atau seakan-akan ada ancaman terhadap dirinya.
ODS ini merasa ketakutan setiap kali berhalusinasi bahwa ada orang yang akan melukainya
Gejala negatif
a. Alam perasaan (affect) ”tumpul” dan ”mendatar”
Gambaran alam perasaan ini dapat terlihat dari wajahnya yang tidak menunjukkan ekspresi.
Wajah dari ODS ini terlihat datar, ia tidak mampu menunjukkan ekspresi dari dirinya
b. Menarik diri atau mengasingkan diri, tidak mau bergaul atau kontak dengan orang lain dan suka melamun.
ODS ini hanya mengurung diri di kamar dan tidak mau mencoba berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya
F. Penanganan
1. Multidisipliner
2. Dukungan Sosial Keluarga
Niven dalam Susilowati (2000) bahwa komponen-komponen dukungan sosial keluarga adalah sebagai berikut :
· Dukungan Emosional
Dukungan emosional memberikan pasien nyaman, merasa dicintai meskipun saat mengalami suatu masalah, bantuan dalam bentuk semangat, empati, rasa percaya, perhatian sehingga individu yang menerimanya merasa berharga. Pada dukungan emosional ini keluarga menyediakan tempat istirahat dan memberikan semangat kepada pasien yang dirawat di rumah atau rumah sakit jiwa. Jenis dukungan bersifat emosional atau menjaga keadaan emosi atau ekspresi. Yang termasuk dukungan emosional ini adalah ekspresi dari empati, kepedulian, dan perhatian kepada individu. Memberikan individu perasaan yang nyaman, rasa memiliki dan merasa dicintai saat mengalami masalah, bantuan dalam bentuk semangat, kehangatan personal, cinta, dan emosi. Jika stres mengurangi perasaan seseorang akan hal yang dimiliki dan dicintai maka dukungan dapat menggantikannya sehingga akan dapat menguatkan kembali perasaan dicintai tersebut. Apabila dibiarkan terus menerus dan tidak terkontrol maka akan berakibat hilangnya harga diri.
· Dukungan Pengharapan
Dukungan pengharapan merupakan dukungan berupa dorongan dan motivasi yang diberikan keluarga kepada pasien. Dukungan ini merupakan dukungan yang terjadi bila ada ekspresi penilaian positif terhadap individu. Pasien mempunyai seseorang yang dapat diajak bicara tentang masalah mereka, terjadi melalui ekspresi penghargaan positif keluarga kepada pasien, penyemangat, persetujuan terhadap ide-ide atau perasaan pasien. Dukungan keluarga ini dapat membantu meningkatkan strategi koping pasien dengan strategi-strategi alternatif berdasarkan pengalaman yang berfokus pada aspek-aspek positif. Dalam dukungan pengharapan, kelompok dukungan dapat mempengaruhi persepsi pasien akan ancaman. Dukungan keluarga dapat membantu pasien mengatasi masalah dan mendefinisikan kembali situasi tersebut sebagai ancaman kecil dan keluarga bertindak sebagai pembimbing dengan memberikan umpan balik dan mampu membangun harga diri pasien.
· Dukungan Material
Dukungan ini meliputi penyedian dukungan jasmaniah seperti pelayanan, bantuan finansial dengan menyediakan dana untuk biaya pengobatan, dan material berupa bantuan nyata (Instrumental Support/Material Support), suatu kondisi dimana benda atau jasa akan membantu memecahkan masalah kritis, termasuk didalamnya bantuan langsung seperti saat seseorang membantu pekerjaan sehari-hari, menyediakan informasi dan fasilitas, menjaga dan merawat saat sakit serta dapat membantu menyelesaikan masalah. Pada dukungan nyata, keluarga sebagai sumber untuk mencapai tujuan praktis.
· Dukungan Informasi
Dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan tanggung jawab bersama, termasuk didalamnya memberikan solusi dari masalah yang dihadapi pasien di rumah atau rumah sakit jiwa, memberikan nasehat, pengarahan, saran, atau umpan balik terhadap apa yang dilakukan oleh seseorang. Keluarga dapat menyediakan informasi dengan menyarankan tempat, dokter, dan terapi yang baik bagi dirinya dan tindakan spesifik bagi individu untuk melawan stressor. Pada dukungan informasi, keluarga sebagai penghimpun informasi dan pemberi informasi.
a. Alam perasaan (affect) ”tumpul” dan ”mendatar”
Gambaran alam perasaan ini dapat terlihat dari wajahnya yang tidak menunjukkan ekspresi.
Wajah dari ODS ini terlihat datar, ia tidak mampu menunjukkan ekspresi dari dirinya
b. Menarik diri atau mengasingkan diri, tidak mau bergaul atau kontak dengan orang lain dan suka melamun.
ODS ini hanya mengurung diri di kamar dan tidak mau mencoba berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya
F. Penanganan
1. Multidisipliner
2. Dukungan Sosial Keluarga
Niven dalam Susilowati (2000) bahwa komponen-komponen dukungan sosial keluarga adalah sebagai berikut :
· Dukungan Emosional
Dukungan emosional memberikan pasien nyaman, merasa dicintai meskipun saat mengalami suatu masalah, bantuan dalam bentuk semangat, empati, rasa percaya, perhatian sehingga individu yang menerimanya merasa berharga. Pada dukungan emosional ini keluarga menyediakan tempat istirahat dan memberikan semangat kepada pasien yang dirawat di rumah atau rumah sakit jiwa. Jenis dukungan bersifat emosional atau menjaga keadaan emosi atau ekspresi. Yang termasuk dukungan emosional ini adalah ekspresi dari empati, kepedulian, dan perhatian kepada individu. Memberikan individu perasaan yang nyaman, rasa memiliki dan merasa dicintai saat mengalami masalah, bantuan dalam bentuk semangat, kehangatan personal, cinta, dan emosi. Jika stres mengurangi perasaan seseorang akan hal yang dimiliki dan dicintai maka dukungan dapat menggantikannya sehingga akan dapat menguatkan kembali perasaan dicintai tersebut. Apabila dibiarkan terus menerus dan tidak terkontrol maka akan berakibat hilangnya harga diri.
· Dukungan Pengharapan
Dukungan pengharapan merupakan dukungan berupa dorongan dan motivasi yang diberikan keluarga kepada pasien. Dukungan ini merupakan dukungan yang terjadi bila ada ekspresi penilaian positif terhadap individu. Pasien mempunyai seseorang yang dapat diajak bicara tentang masalah mereka, terjadi melalui ekspresi penghargaan positif keluarga kepada pasien, penyemangat, persetujuan terhadap ide-ide atau perasaan pasien. Dukungan keluarga ini dapat membantu meningkatkan strategi koping pasien dengan strategi-strategi alternatif berdasarkan pengalaman yang berfokus pada aspek-aspek positif. Dalam dukungan pengharapan, kelompok dukungan dapat mempengaruhi persepsi pasien akan ancaman. Dukungan keluarga dapat membantu pasien mengatasi masalah dan mendefinisikan kembali situasi tersebut sebagai ancaman kecil dan keluarga bertindak sebagai pembimbing dengan memberikan umpan balik dan mampu membangun harga diri pasien.
· Dukungan Material
Dukungan ini meliputi penyedian dukungan jasmaniah seperti pelayanan, bantuan finansial dengan menyediakan dana untuk biaya pengobatan, dan material berupa bantuan nyata (Instrumental Support/Material Support), suatu kondisi dimana benda atau jasa akan membantu memecahkan masalah kritis, termasuk didalamnya bantuan langsung seperti saat seseorang membantu pekerjaan sehari-hari, menyediakan informasi dan fasilitas, menjaga dan merawat saat sakit serta dapat membantu menyelesaikan masalah. Pada dukungan nyata, keluarga sebagai sumber untuk mencapai tujuan praktis.
· Dukungan Informasi
Dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan tanggung jawab bersama, termasuk didalamnya memberikan solusi dari masalah yang dihadapi pasien di rumah atau rumah sakit jiwa, memberikan nasehat, pengarahan, saran, atau umpan balik terhadap apa yang dilakukan oleh seseorang. Keluarga dapat menyediakan informasi dengan menyarankan tempat, dokter, dan terapi yang baik bagi dirinya dan tindakan spesifik bagi individu untuk melawan stressor. Pada dukungan informasi, keluarga sebagai penghimpun informasi dan pemberi informasi.
DAFTAR PUSTAKA
· Maslim Rusdi, (2001). Buku Saku Diagnosa Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas Dari PPDGJ – III. Nuh Jaya. Jakarta
· Raboch. (2011). Schizophrenia, Call of Paper. Prague: Raboch Department of Psychiatry
· Siswanto, (2007). Kesehatan Mental; Konsep, Cakupan dan Perkembangannya. Penerbit Andi. Yogyakarta
· Widodo. (2010). Dukungan Sosial pada Penderita Skizofrenia. Retrieved from http://file.usu.edu/Direktori/FPTK/JUR.PSIKOLOGI.pdf, 27 April, 2013
· Widyowati, (2013). Orang Dengan Skizofrenia, Retrieved from www.Kompasiana.com , 27 April 2013
· Maslim Rusdi, (2001). Buku Saku Diagnosa Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas Dari PPDGJ – III. Nuh Jaya. Jakarta
· Raboch. (2011). Schizophrenia, Call of Paper. Prague: Raboch Department of Psychiatry
· Siswanto, (2007). Kesehatan Mental; Konsep, Cakupan dan Perkembangannya. Penerbit Andi. Yogyakarta
· Widodo. (2010). Dukungan Sosial pada Penderita Skizofrenia. Retrieved from http://file.usu.edu/Direktori/FPTK/JUR.PSIKOLOGI.pdf, 27 April, 2013
· Widyowati, (2013). Orang Dengan Skizofrenia, Retrieved from www.Kompasiana.com , 27 April 2013
Langganan:
Postingan (Atom)